Perbedaan Kemampuan Spasial dan Disposisi Matematik Siswa yang Diajar Melalui Pendekatan Penemuan Terbimbing Berbantuan Cabri 3-D
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui perbedaan kemampuan spasial siswa antara siswa yang diajar menggunakan pendekatan penemuan terbimbing berbantuan Software Cabri 3D dengan metode ekspositori berbantuan Software Cabri 3D; 2) mengetahui perbedaan disposisi matematik siswa yang diajar menggunakan pendekatan penemuan terbimbing berbantuan Software Cabri 3D dengan metode ekspositori berbantuan Software Cabri 3D. Penelitian ini juga menggunakan mixed method research dimana menggabungkan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Medan pada semester I, bulan Oktober minggu ke 3 tahun pelajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat perbedaan kemampuan spasial matematik siswa yang diajar melalui pendekatan penemuan terbimbing berbantuan Software Cabri 3D dengan siswa yang diajar melalui metode ekspositori berbantuan Software Cabri 3D; 2) Terdapat perbedaan disposisi matematik siswa yang diajar melaluipendekatan penemuan terbimbing berbantuan Software Cabri 3D dengan siswa yang diajar melalui metode ekspositori berbantuan Software Cabri 3D. Pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing berbantuan SoftwareCabri 3D pada pembelajaran matematika yang menekankan kemampuan spasial matematik dan disposisi matematik siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang inovatif.
Downloads
References
Hamzah, A., & Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Raja Grafindo Persada.
Izzati, N. (2012). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Universitas Pendidikan Indonesia.
Kemendikbud. (2012). Panduan Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Kuhlthau, & Todd. (2007). Guided Inquiry: A framework for learning through school librariesin 21st century schools. CISSL.
NCTM. (2013). A brief history and reflection. The National Council of Teachers of Mathematics, Inc
Rezeki, D. P. (2012). Analisis Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Diberi Pembelajaran Open-Ended Dengan Pembelajaran Konvensional. UNIMED.
Sholihah, S. Z., & Afriansyah, E. A. (2018). Analisis Kesulitan Siswa dalam Proses Pemecahan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Berpikir Van Hiele. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 287–298. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i2.317
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.
Syarah, F. (2013). Peningkatan Kemampuan Spasial Dan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Universitas Negeri Medan.
Tambunan, S. M. (2006). Hubungan Antara Kemampuan Spasial Dengan Prestas Belajar Matematika. Makara Sosial Humaniora, 10(1), 27–32. doi:10.7454/mssh.v10i1.13
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Prestasi Pustaka.
Copyright (c) 2022 Togi A Napitupulu, Mangaratua M Simanjorang, Mulyono Mulyono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.