Perbedaan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing dan Pembelajaran Langsung
Abstract
Tujuan penelitian adalah mengetahui: (1) perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diberi model pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diberi model pembelajaran langsung;(2) perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi model pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diberi model pembelajaran langsung. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X MAS Darul Ihsan Selemak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian adalah: (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung. Hal ini terlihat dari hasil analisis kovarians (ANAKOVA) untuk F hitung adalah 221.795 lebih besar dari F tabel yaitu 3,340. Konstanta persamaan regresi untuk pembelajaran penemuan terbimbing yaitu 418893595,8 lebih besar dari pembelajaran langsung yaitu 131438656,1; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung. Hal ini terlihat dari hasil analisis kovarians (ANAKOVA) untuk F hitung adalah 79.674 lebih besar dari F tabel yaitu 3,340. Konstanta persamaan regresi untuk pembelajaran penemuan terbimbing yaitu 7879715 lebih besar dari pengajaran langsung yaitu 3433463.
Downloads
References
Gibby, C. (2013). Critical Thinking Skills in Adult Learners. ARECLS, 10 (1), 147–176.
Hidayat, W. (2012). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik
Siswa SMA melalui Pembelajaran Kooperatif Think-Talk-Write (TTW). Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, Dan Penerapan MIPA,Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Hudojo, H. (2018). Mengajar Belajar Matematika. Depdikbud.
Ibrahim. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis-Masalah yang Menghadirkan Kecer-dasan Emosional. Prosiding Pendidikan Matematika. FMIPA UNY, P-11.
NCTM. (2020). Principles and Standards for School Mathematics. The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Nurfatanah, Rusmono, N. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Prosiding Seminar Dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018, ISSN: 2528-5564.
OECD. (2013). Draft PISA 2015 Mathematics Framework. OECD Publishing.
Purwasih, R., & Bernad, M. (2018). Pembelajaran Diskursus Multi Representasi Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Mahasiswa. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 5(1), 36–47.
Rahayu, Diar Veni, Afriansyah, E. A. (2015). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa melalui Model Pembelajaran Pelangi Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 5 No (1)(2086-4299.).
Ruseffendi. (2012a). Pengantar Kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Mengajar Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Tarsito.
Ruseffendi, E. T. (2012b). Pengajaran Matematika Modern untuk Orangtua, Murid, Guru dan SPG Seru Kelima. Tarsito.
Suharno & Retnoningsih, A. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Widya Karya.
Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika Stkip Garut, 5 No 2(ISSN 2086-4280.).
Sunaryo, Y. (2014). Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik SMA di Kota Tasikmalaya. Penelitian Pendidikan Matematika UPI.
Susanto, A. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Kencana Prenada Media Group.
Trianto. (2016). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana.
Copyright (c) 2022 Andika Dharma, Mukhtar Mukhtar, Bornok Sinaga

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.