Analisis Pemahaman Konsep Peluang Siswa SMP Ditinjau Dari Teori APOS
Abstract
Belajar materi peluang membutuhkan kombinasi logika berpikir dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan cara berpikir siswa berdasarkan hasil analisis pemahaman konsep peluang siswa SMP yang ditinjau dari urutan aksi, proses, objek, dan skema. Subjek terdiri dari 3 siswa kelas IX SMP yang diambil secara purposive dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda masing-masing tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen penelitian utama adalah peneliti dibantu instrumen pendukung berupa 2 soal pada tes kemampuan matematika dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan aksi dari ketiga subjek yaitu mengetahui tindakan awal untuk menyelesaikan soal peluang dan mampu menjelaskannya secara verbal maksud dari soal tes yang diberikan. Subjek berkemampuan matematika tinggi dan sedang menjelaskan secara terperinci sedangkan subjek berkemampuan matematika rendah menjelaskan secara sederhana. Subjek berkemampuan matematika tinggi dan sedang mencapai tahap proses, subjek berkemampuan matematika tinggi menggunakan tabel dalam penyelesaiannya. Pada tahap objek subjek berkemampuan matematika tinggi dan sedang menyelesaikan soal tes dengan caranya masing-masing yaitu subjek berkemampuan matematika tinggi menyelesaikan soal dengan metode yang dipahaminya dan subjek berkemampuan matematika sedang menyelesaikan dengan menyederhanakannya. Skema yang dimiliki subjek berkemampuan tinggi dan sedang yaitu mampu mengembangkan konsep yang telah mereka pelajari
Downloads
References
Dubinsky, dan Fauvel, J. (2000). Teaching and Learning Undergraduate Mathematics.
Dubinsky, E. and M. McDonald, “APOS: A Constructivist Theory of Learning, in Undergraduate Mathematics Education Research”, in Holton, D. (Eds.), 2001, TheTeaching and Learning of Mathematics at University Level, Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, 275-282.
Matitaputty, C. (2016). Miskonsepsi Siswa dalam Memahami Konsep Nilai Tempat Bilangan Dua Angka. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 113–119, diakses pada 30 Januari 2019
Mulyono, (2011). Teori APOS dan Implementasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Jurusan Matematika FMIPA UNNES, diakses pada 31 Januari 2019
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Cetakan 6. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Ningsih, Y. L. (2016). Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Mahasiswa Melalui Penerapan Lembar Aktivitas Mahasiswa (LAM) Berbasis Teori APOS Pada Materi Turunan. Edumatica, 6(1), 1–8. https://doi.org/10.1063/1.4944618, diakses pada 28 Januari 2019
Rosmawati, H. (2008). Penggunaan teknik probing untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Skripsi, Bandung: UPI.
Sholihah, U., & Mubarok, D. A. (2016). Analisis Pemahaman Integral Taktentu Berdasarkan Teori Apos (Action, Process, Object, Scheme) Pada Mahasiswa Tadris Matematika (Tmt) Iain Tulungagung. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 14(1), 125. https://doi.org/10.21154/cendekia.v14i1.551, diakses pada 31 Januari 2019
Sudaryono. (2012). Dasar–Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Widada, W. (2003). Struktur Representasi Pengetahuan Mahasiswa tentang Permasalahan Grafik Fungsi dan Kekonvergenan Deret Tak Hingga pada Kalkulus. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana UNESA, diakses pada 30 Januari 2019
Zazkis, R and Campbell, S. (1996). Divisibility and Multiplicative Structure of Natural Numbers: Preservice teacher’s understanding. Journal for Research in Mathematics Education, 27(5), 540-563
Copyright (c) 2020 Bella Tika Pramesti, Helti Lygia Mampouw

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.