Implementasi Pembelajaran Cooperative Learning dan Locus of Control dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran cooperative learning lebih tinggi daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran konvensional, sekaligus untuk melihat apakah kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang memiliki locus of control internal lebih baik daripada mahasiswa yang memiliki locus of control eksternal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Kelas eksperimen mendapat pembelajaran cooperative learning, sedangkan kelas kontrol sebagai pembanding mendapat pembelajaran konvensional. Untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan instrumen berupa tes kemampuan berpikir kritis, dan angket untuk mahasiswa. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk data hasil pretes, postes, dan nilai gain, dan secara kualitatif untuk angket mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran cooperative learning lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional, (b) Peserta didik yang memiliki locus of control internal mempunyai kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan mahasiswa yang memiliki locus of control eksternal, dan (c) tidak ada interaksi antara faktor model pembelajaran cooperative learning dan pembelajaran konvensional dengan faktor kemampuan matematika siswa (tinggi, sedang, rendah).
Downloads
References
Dewi, E. R. (2018). Metode Pembelajaran Modern Dan Konvensional Pada Sekolah Menengah Atas. PEMBELAJAR : Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran, 2(1), 44–52.
Fadilah, F., & Mahyuny, S. R. (2019). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Locus Of Control Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Samudra. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 2(2), 100–105. https://doi.org/10.24815/jipi.v2i1.10731
Firdaus, A., Nisa, L. C., & Nadhifah, N. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Barisan dan Deret Berdasarkan Gaya Berpikir. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 10(1), 68–77. https://doi.org/10.15294/kreano.v10i1.17822
Haryani, D. (2012). Membentuk Siswa Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, November, 165–174.
Hendriana, H., Rohaeti, E.E., & Sumarmo, U. (2017). Hard skills dan soft skills matematik siswa. Refika Aditama.
Kencanawaty, G. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa. Research and Development Journal of Education, 2(2). https://doi.org/10.30998/rdje.v2i2.1425
Kurniawati, D., & Ekayanti, A. (2020). Pentingnya berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. 3, 107–114.
Mugiarso, & Suharso. (2013). Hubungan Locus Of Control dengan Motivasi Konselor Dalam Layanan Konseling Perorangan. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 2(3), 41–49.
Muhammad Daud Siagian. (2016). Kemampuan Koneksi Matematika Dalam Pembelajaran Matematika. MES (Journal of Mathematics Education and Science), 2, 58–67.
Ozkan, H. H. (2010). Cooperative learning technique through internet based education: A model proposal. 130(3), 499–508.
Rachmantika, A. R., & Wardono. (2019). Peran kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah. Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 439–443.
Razak, F. (2016). The Effect of Cooperative Learning on Mathematics Learning Outcomes Viewed from Students’ Learning Motivation. JRAMathEdu (Journal of Research and Advances in Mathematics Education), 1(1), 49–55. https://doi.org/10.23917/jramathedu.v1i1.1785
Salwah. (2013). HABIT OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION ( HSAP ) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BERBASIS. 3, 118–125.
Sari, A. W., Relmasira, S. C., & Hardini, A. T. A. (2019). Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw. Journal of Education Action Research, 3(2), 72–79.
Sartika, I. (2009). PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP. PARADIKMA : Jurnal Pendidikan MAtematika, 2(1).
Septiani, Y. (2017). Pengaruh Locus Of Control terhadap Prestasi Belajar Matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 2(1), 118. https://doi.org/10.30998/jkpm.v2i1.1898
Somakim. (2006). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Penggunaan Pendidikan Matematika Realistik. Forum Mipa, 14, 43.
Suratno. (2014). Keefektifan Pembelajaran Tipe TPS dan JIGSAW Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika dan Karakter Siswa. PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 70–78. https://doi.org/10.21831/pg.v9i1.9069
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. PrenadaMedia Grup.
Widyaninggar, A. A. (2015). Pengaruh Efikasi Diri dan Lokus Kendali (Locus of Control) Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(2), 89–99. https://doi.org/10.30998/formatif.v4i2.143
Copyright (c) 2021 Lois Tambunan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.