Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika
https://j-cup.org/index.php/cendekia
<table class="data" width="100%" bgcolor="#d4ded1"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%"> Journal title</td> <td width="80%">: <a href="https://j-cup.org/index.php/cendekia/index">Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika</a><strong><br></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Initials</td> <td width="80%">: <a title="Official Website Jurnal Pendidikan Tambusai" href="https://j-cup.org/index.php/cendekia/index" target="_blank" rel="noopener">JC</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Frequency</td> <td width="80%">: <a href="https://j-cup.org/index.php/cendekia/about">3 issues per year (March, July, and November)</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> DOI</td> <td width="80%">: prefix 10.31004</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Print ISSN</td> <td width="80%">: <a href="http://u.lipi.go.id/1511750839">2614-3038</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Online ISSN</td> <td width="80%">: <a href="http://u.lipi.go.id/1489632272">2579-9258</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Editor-in-chief</td> <td width="80%">: <a title="Google Scholar ID" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=xIInaz4AAAAJ&hl=en">Zulfah, M.Pd.</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Managing Editor</td> <td width="80%">: Aan Putra, M.Pd</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Publisher</td> <td width="80%">: <a title="Website Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai" href="http://universitaspahlawan.ac.id/id/">Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> Citation Analysis</td> <td width="80%">: <a title="Go to Google Scolar ID" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=oVZB2BcAAAAJ&hl=en&authuser=1" target="_blank" rel="noopener">Google Scolar</a></td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> <hr> <div> <p> Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika is a journal on mathematics Education. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika (JC) is under the auspices of the Faculty of Education, Mathematics Education Program of the Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. The journal is registered with E-ISSN: 2579-9258 and P-ISSN: 2614-3038. JC is published three times a year. The journal publishes articles in mathematics education including teaching and learning, instruction, curriculum development, learning environments, teacher education, educational technology, educational developments, from many kinds of research such as survey, research and development, experimental research, classroom action research, etc.</p> </div> <div id="journalDescription"> <table style="margin-top: 10px;" border="0"> <tbody> <tr> <td valign="top"> <div style="background-color: #f5f5f5; border: 1px dotted SeaGreen; padding-bottom: 6px; padding: 15px; display: inline-block;"> <ul> <ul> <li class="show"><strong><em>ISSN: <a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1511750839&1&&2017">2614-3038</a></em></strong> (print)</li> <li class="show"><strong><em>ISSN: <a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1489632272&1&&" target="_blank" rel="noopener">2579-9258</a></em></strong> (online)</li> </ul> </ul> <img src="/public/site/images/zulfahasni/0001.jpg" width="275" height="194"></div> </td> </tr> </tbody> </table> </div>Mathematics Education Study Programen-USJurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika2614-3038E-Book Berbasis Etnomatematika Geometri pada Ulos Abit Godang Tapanuli Selatan
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4268
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa e-book berbasis etnomatematika geometri yang terinspirasi dari motif Ulos Abit Godang Tapanuli Selatan. Metode yang digunakan adalah model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Subjek uji coba terbatas terdiri dari 25 orang siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipirok. Data dikumpulkan melalui validasi ahli, angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-book yang dikembangkan memperoleh penilaian valid dari ahli materi (88%), ahli media (85%). Uji coba terbatas menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata 65,3 (pre-test) menjadi 82,7 (post-test) yang memenuhi batas KKM 75 serta e-book ini sangat mudah dipahami oleh siswa yang dapat ditunjukkan dengan respon siswa sangat positif terhadap penggunaan e-book yang mengaitkan matematika dengan budaya lokal.E-Book ini dikata Dengan demikian, e-book berbasis etnomatematika ini layak digunakan sebagai media pembelajaran geometri yang bermuatan budaya lokal.</p>Nur Sahara SaharaBenny Sofyan SamosirFitriani FitrianiFadhilah M Seri BulanBella Arfani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-052025-08-05931189119810.31004/cendekia.v9i3.4268Implementasi Model Treffinger dengan Media Tangram Bagi Kemampuan Berpikir Kreatif dan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Gugus Oskar
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4036
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar siswa kelas IV yang ditingkatkan dengan penerapan model treffinger dengan media tangram. Penelitian ini menggunakan prosedur kuantitatif dengan desain <em>quasi eksperimental jenis non-equivalent control group</em>. Kelas eksperimen SDN Bulu Lor dan kelas kontrol SDN Panggung Kidul, keduanya merupakan sekolah dasar kelas IV di Gugus Oskar yang menjadi sampel penelitian, dan dipilih dengan teknik <em>random sampling</em>. Berdasarkan hasil penelitian, 23 siswa dari 26 di kelas eksperimen lulus KKM pada <em>posttest</em> kemampuan berpikir kreatif. Uji <em>paired sample t-test</em> dan uji <em>independent t-test</em> diperoleh nilai signifikansi 0,000<0,05. Hasil uji <em>N-gain</em> memperkuat bahwa terjadi peningkatan pada kelas eksperimen dengan kategori sedang dibanding pada kelas kontrol. Sedangkan pada variabel motivasi belajar uji <em>paired sample t-test</em> dan uji <em>independent t-test</em> diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang menyatakan adanya peningkatan dari kelas yang diberi perlakuan mampu meningkatkan motivasi belajar. Dari pertimbangan semua hal, penggunaan model treffinger dengan media tangram membantu siswa termotivasi untuk belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.</p>Siti AminatunNursiwi Nugraheni
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-072025-08-07931199121110.31004/cendekia.v9i3.4036Eksplorasi Etnomatika pada Kue Lapis dan Permainan Tradisional Congklak
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4276
<p>Budaya lokal menyimpan potensi besar sebagai sumber pembelajaran matematika yang kontekstual, bermakna, dan dekat dengan kehidupan siswa. Etnomatematika adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan konsep matematika dengan unsur budaya lokal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pendekatan etnografi bertujuan untuk memperoleh deskripsi dan analisis yang mendalam tentang konsep matematika yang terkandung dalam kue lapis dan permainan tradisional congklak, dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kue lapis mengandung konsep seperti perhitungan, pengukuran, perbandingan, barisan bilangan, simetri refleksi, serta konsep bangun datar berupa persegi panjang, simetri lipat, yang berkaitan erat dengan pola aritmetika dan geometri. Sementara itu, permainan tradisional congklak mengandung konsep bangun datar, geometri ruang, perhitungan, geometri transformasi, dan pola bilangan. Penelitian ini menunjukkan adanya kesamaan di antara keduanya dalam konsep matematika yaitu geometri ruang, geometri transformasi, pola bilangan, operasi perhitungan. Aktivitas dalam permainan ini juga mencerminkan prinsip perhitungan sistematis dan keteraturan. Temuan ini memperkuat bahwa objek budaya lokal dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika sebagai media ajar yang menyenangkan, relevan, serta mendukung pelestarian budaya. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan bahan ajar berbasis etnomatematika untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya daerah. Pendekatan ini juga berkontribusi pada penguatan identitas budaya dalam dunia pendidikan.</p>Trinita Oktheresia OmpusungguPatricia SiahaanSyafti Alfhiza DamanikDiva Indah Maria PandianganKristina Oktaviani PasaribuErsa Manora PardedeSeptianus Simarmata
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-222025-08-22931212122310.31004/cendekia.v9i3.4276Strategi dalam Berpikir Kreatif Matematis pada Masalah Bangun Datar
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4485
<p>Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan kompetensi penting abad ke-21 yang meliputi aspek kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam menyelesaikan masalah. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa siswa masih mengalami hambatan dalam mengembangkan ketiga aspek tersebut. Mengkaji strategi yang digunakan siswa dalam berpikir kreatif pada konteks bangun datar penting dilakukan agar dapat teridentifikasi bagaimana siswa mengembangkan ide, berpindah antar strategi, dan menghasilkan solusi baru, sehingga dapat dirancang intervensi pembelajaran yang lebih efektif untuk mendukung kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah bangun datar. Pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus digunakan untuk memahami proses berpikir siswa secara kontekstual dan mendalam. Partisipan terdiri dari 27 siswa kelas VIII SMP di Pekanbaru yang telah menerima pembelajaran tentang luas bangun datar. Data dikumpulkan melalui tes berpikir kreatif matematis dan wawancara berbasis tugas, kemudian dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi siswa pada aspek kelancaran mencakup penggunaan representasi beragam, eksplorasi pendekatan, dan identifikasi pola. Strategi siswa pada aspek fleksibilitas ditunjukkan melalui perubahan pendekatan konseptual dan penggabungan metode. Strategi siswa pada aspek orisinalitas tampak dalam penggunaan pendekatan tak biasa, modifikasi masalah, serta representasi visual yang unik.</p>Memen Permata Azmi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-262025-08-26931224123710.31004/cendekia.v9i3.4485Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Google Sites untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMP
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4363
<p>Pemahaman konsep matematis peserta didik terindikasi rendah ditinjau dari nilai rapor, yang disebabkan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran interaktif di sekolah. Tujuan peneliti untuk mengembangkan dan menguji kelayakan media pembelajaran interaktif menggunakan Google Sites untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D oleh Thiagarajan dan Semmel (1974) (Define, Design, Develop, Disseminate). Tetapi, dalam pelaksanaan penelitian ini hanya sampai tahap Develop. Media ini memuat materi operasi aljabar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka dengan subjek penelitian berjumlah 30 peserta didik kelas VII UPT SMP Negeri 3 Jatirogo 2024/2025. Instrumen pengumpulan data meliputi lembar validasi oleh ahli materi dan ahli media yang dilakukan dua validator, serta tes hasil belajar yang berupa soal pre-test dan post-test. Hasil uji kevalidan dari ahli materi memperoleh sebesar 94% dan ahli media sebesar 87% dengan kategori sangat valid untuk keduanya. Selain itu juga dilakukan validasi soal tes oleh dua validator dengan perolehan presentase sebesar 93% yang berkategori sangat valid. Uji kepraktisan diperoleh presentase sebesar 83% dari observer termasuk kategori sangat praktis dan 75% dari angket tergolong praktis. Dan uji keefektifan diperoleh skor 0,7 dengan kriteria tinggi dalam rumus N-Gain. Jadi, Google Sites dinyatakan layak untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik dalam materi operasi aljabar.</p>Elvira Agustina RahmafaniHeny Sulistyaningrum
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-262025-08-26931238124910.31004/cendekia.v9i3.4363Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari Self-Concept Peserta Didik
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4355
<p>Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu kompetensi penting yang membantu siswa memahami, mengomunikasikan, dan memecahkan masalah matematika. Faktor afektif, seperti self-concept, diyakini turut memengaruhi kualitas representasi matematis yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan representasi matematis siswa ditinjau dari tingkat self-concept mereka. Penelitian dilaksanakan di MTsN 2 Kota Palu menggunakan metode kuantitatif non-eksperimen dengan desain komparatif. Instrumen penelitian meliputi angket self-concept berdasarkan dimensi dari Calhoun & Acocella, serta tes kemampuan representasi matematis mengacu pada indikator dari Mudzakir, yaitu representasi visual, simbolik, dan verbal. Sampel penelitian berjumlah 61 siswa kelas VIII. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal–Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann–Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan kemampuan representasi matematis antara siswa dengan self-concept tinggi, sedang, dan rendah (p = 0,003 < 0,05). Rata-rata skor tertinggi diperoleh siswa dengan self-concept tinggi (43,15), diikuti kategori sedang (34,87), dan rendah (25,55). Temuan ini mengindikasikan bahwa self-concept berperan penting dalam mendukung kemampuan representasi matematis. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran matematika sebaiknya memperhatikan ranah kognitif dan afektif, khususnya membangun self-concept positif guna meningkatkan pemahaman dan komunikasi matematis siswa.</p>Try Jumiah RatiNursupiamin NursupiaminYulia Yulia
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-262025-08-26931250126310.31004/cendekia.v9i3.4355Eksplorasi Etnomatematika pada Lappet, Ulos dan Marsitekka dalam Budaya Tradisional Batak
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4298
<p>Etnomatematika adalah metode yang menghubungkan budaya dengan ide-ide dasar matematika. Namun studi tentang sisi matematika dalam budaya Batak Toba masih sedikit, terutama yang mengkaji lebih dari satu bagian budaya pada satu waktu. Sementara itu, pada budaya tradisional Batak Toba terdapat ide-ide matematika seperti geometri, simetri, pola dan pengulangan, bilangan, serta perbandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep etnomatematika dalam tiga aspek budaya Batak Toba, yaitu Lappet (makanan tradisional), Ulos (kain tenun), dan Marsitekka (permainan tradisional), serta mengidentifikasi nilai-nilai matematis yang terdapat didalamnya. Studi ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif. Informasi dikumpulkan melalui pengamatan langsung, wawancara dengan tokoh budaya, dan dokumentasi visual, lalu dianalisis secara mendetail untuk menemukan elemen-elemen matematika dalam konteks budaya Batak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga unsur budaya itu memiliki konsep-konsep matematika seperti geometri, simetri, pola, bilangan dan pengulangan. Lappet menunjukkan geometri melalui bentuk, lipatan dan pola selama proses pembuatannya. Ulos mencerminkan simetri dan pola frieze serta kristalografi dalam desainnya. Marsitekka menampilkan konsep geometris dalam desain permainan dan strategi yang melibatkan logika, pola dan bilangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi budaya Batak Toba secara tidak langsung mengajarkan gagasan matematika. Etnomatematika terbukti berhasil sebagai penghubung antara budaya dan pembelajaran matematika yang relevan dan bermakna. Disarankan pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada budaya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi serta menjaga kearifan lokal.</p>Grace Angel Florense Purba SiboroIntan Claudya SimanjunntakMoraita GultomNoni Winda SimatupangRikki Daniel HutasoitDelta PanjaitanWenda Sesilia
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-272025-08-27931264127510.31004/cendekia.v9i3.4298Keterkaitan Etnomatematika Rumah Adat “Rumah Bolon” Dengan Permainan Tradisional Engklek Pada Materi Geometri
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4241
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelestarian budaya lokal sekaligus pemanfaatannya sebagai media pembelajaran kontekstual, khususnya dalam bidang matematika. Salah satu permainan tradisional yang menarik untuk dikaji adalah engklek, permainan yang memiliki pola geometris khas dan tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keterkaitan unsur matematika, khususnya konsep geometri bidang dan ruang, dalam permainan engklek dengan arsitektur rumah adat Bolon milik masyarakat Batak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi literatur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya kemiripan pola geometris antara bentuk petak-petak dalam permainan engklek dengan pola ruang dan struktur arsitektur rumah Bolon, seperti susunan ruang memanjang dan simetri bangunan. Temuan ini menunjukkan bahwa permainan engklek dan rumah adat Bolon tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga mengandung konsep matematis yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Kesimpulannya, integrasi antara budaya lokal dan konsep matematika dapat menjadi alternatif pembelajaran yang kontekstual, sekaligus mendukung pelestarian warisan budaya Indonesia.</p>Richard David SiburianDwi Cici KiranaSetia T SitohangYeyen Friskila SitorusAntonia Lioncun Br SitorusThalita SiahaanJose Moris Sinaga
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-272025-08-27931276128910.31004/cendekia.v9i3.4241Analisis Karakteristik Parameter Butir dan Keterampilan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Partial Credit Model (PCM)
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4229
<p>Pengukuran merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pendidikan memiliki peran untuk membangun kualitas SDM guna menghadapi perkembangan abad 21 tepatnya pada keterampilan berpikir kritis matematis. Namun, sebagian besar proses pengukuran masih menggunakan pendekatan klasik yang belum memberikan hasil pengukuran mendalam untuk menganalisis instrumen dan kemampuan siswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis instrumen serta mengukur keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskripsi kuantitatif. Data yang digunakan berasal dari hasil respon siswa berdasarkan indikator berpikir kritis yang disekor dengan model PCM. Analisis dilakukan dengan berbantuan aplikasi Winsteps yang berbasis Rasch Model. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan PCM dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat dan rinci terhadap variabel kemampuan dan butir instrumen. Analisis kecocokan model menunjukkan dari seluruh peserta didik 88,89% cocok dengan model. Tingkat kesukaran butir instrumen cukup beragam dan sesuai dengan kemampuan siswa. Berdasarkan fungsi informasi tes diperoleh bahwa instrumen tes cocok untuk siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah.</p>Rts. Ocha Putri KunantiIlham FalaniAde Kumalasari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-08-272025-08-27931290130010.31004/cendekia.v9i3.4229Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android dengan Bantuan I-Spring pada Materi Matriks
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4191
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika yang cenderung membosankan karena metode pembelajaran yang masih monoton dan minim pemanfaatan media berbasis teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran berbasis android yang dikembangkan untuk siswa kelas XI pada materi matriks. Pada proses pengembangan media menggunakan metodologi Penelitian dan Pengembangan (R & D) menerapkan model ADDIE (<em>Analysis, Design, Development, Implemetation, Evaluation</em>) sebagai upaya memastikan produk yang dikembangkan sistematis dan proses penilaian yang komprehensif. Produk yang telah dirancang kemudian dinilai oleh dua guru matematika, divalidasi oleh dua dosen yang ahli dalam materi dan media, serta diuji coba pada lima puluh lima siswa dari kelas XI B dan XI E. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner dan protokol wawancara. Setelah itu, data yang dikumpulkan dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan mendapatkan skor rerata 3,6 berkriteria layak berdasarkan penilaian ahli materi, skor rerata 3,5 berkriteria layak berdasarkan penilaian ahli media, dan skor rerata 4,2 berkriteria sangat layak berdasarkan penilaian guru, serta skor rata-rata 3,4 berdasarkan tanggapan siswa, sehingga total skor keseluruhan adalah 3,7. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemanfaatan media ajar berbasis Android berbantuan I-Spring dalam pengajaran matematika mampu meningkatkan motivasi, partisipasi, dan memberikan hasil yang baik.</p>Aqsal MarhogiUsfandi HaryakaKurniawan Kurniawan
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931301131110.31004/cendekia.v9i3.4191Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Matematika Pada Materi Pola Bilangan untuk Siswa SMP
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4263
<p>Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang untuk menilai kemampuan mendasar siswa dalam bidang literasi dan numerasi yang menjadi fondasi berpikir kritis di era global saat ini. Meski demikian, pelaksanaannya masih menghadapi kendala, seperti rendahnya kemampuan siswa dalam menjawab soal berbasis literasi numerasi dan keterbatasan soal yang sesuai dengan karakteristik AKM. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat soal AKM matematika pada topik pola bilangan yang memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas bagi siswa SMP. Metode yang digunakan adalah <em>Research and Development</em> (R&D) dengan pendekatan model Tessmer yang mencakup tahapan <em>preliminary, self-evaluation, expert review, one-to-one, small group</em>, dan <em>field test.</em> Subjek penelitian melibatkan 20 siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Betung. Data dikumpulkan melalui tes, angket, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan penilaian ahli serta uji statistik dengan bantuan SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh soal dinyatakan valid dengan rata-rata skor validitas 85,7% dan reliabel dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,870, yang termasuk kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa soal yang dikembangkan mampu mengukur kemampuan numerasi siswa secara konsisten. Proses revisi berdasarkan masukan dari validator dan siswa juga turut berperan dalam penyempurnaan instrumen. Oleh karena itu, soal-soal ini dinilai layak digunakan untuk memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa, khususnya dalam pembelajaran materi pola bilangan.</p>Fadhilah Apri WulandariDina OctariaEka Fitri Puspa Sari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931312132610.31004/cendekia.v9i3.4263Eksplorasi Etnomatematika pada Kue Putu Bambu dan Gajut Simalungun
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4169
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep-konsep matematika yang terkandung dalam permainan tradisional Marsitekka dan struktur rumah adat Rumah Bolon milik masyarakat Simalungun. Pendekatan kualitatif dengan metode etnografi digunakan untuk memahami keterkaitan antara unsur budaya dan konsep geometri datar. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan informan budaya, dan dokumentasi visual. Data dianalisis dengan tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi. Hasil menunjukkan bahwa berbagai bentuk geometri seperti persegi, segitiga, dan trapesium hadir secara eksplisit dalam desain rumah adat dan pola permainan. Temuan ini menunjukkan bahwa warisan budaya dapat dijadikan sumber kontekstual dalam pembelajaran matematika. Studi ini merekomendasikan integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam materi ajar sebagai upaya pelestarian budaya sekaligus meningkatkan pemahaman konsep melalui pendekatan kontekstual.</p>Tiara NainggolanWidia Eka Deatri HutapeaJunita Gresia SiagianFebryanti Natalia TampubolonFerry Deni DoloksaribuEnzeria Neva Purba
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931327133610.31004/cendekia.v9i3.4169Systematic Lyterature Review: Implementasi PjBL dengan Konteks Budaya Banten untuk Meningkatkan Numerasi Siswa
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/3538
<p>Pendidikan numerasi siswa merupakan salah satu fokus utama dalam pendidikan saat ini, terutama dengan diberlakukannya kurikulum merdeka belajar di Indonesia. Peningkatan kemampuan numerasi siswa dapat diatasi dengan memilih model pembelajaran yang tepat dan menarik. Artikel ini bertujuan untuk meneliti dan mengkaji efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini menggunakan metode Study Literature Review (SLR) dengan tiga tahapan yaitu planning, conducting, dan reporting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PjBL dengan konteks budaya Banten sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa, serta memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya di daerah tempat tinggal mereka. Dengan mengintegrasikan budaya Banten, PjBL dapat secara efektif meningkatkan kemampuan numerasi siswa dan mempertahankan tradisi budaya lokal. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk menerapkan model PjBL dengan konteks budaya Banten guna meningkatkan kemampuan siswa, terutama dalam numerasi, serta memperkenalkan budaya lokal Banten kepada siswa secara lebih luas.</p>Aisyah AmeliaAan Subhan PamungkasIlmiyati Rahayu
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931337134610.31004/cendekia.v9i3.3538Analisis Pengembangan E-LKPD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika pada Materi Bangun Datar Segiempat
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/3971
<p>Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, peserta didik dapat belajar dan memperoleh informasi, dengan berbantukan internet. Dalam dunia pendidikan berdampak pada berkembangnya media pembelajaran berupa bahan ajar. Peneliti mengembangkan bahan ajar bagi peserta didik kelas VII SMP Nurul Muttaqin berupa e-LKPD (Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-LKPD yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII terhadap materi matematika bangun datar segiempat. Metode yang digunakan berupa metode kuantitatif dengan desain soal pre-test dan post-test. Sampel yang digunakan adalah peserta didik kelas VII yang berjumlah 30 peserta didik treatment group dan 30 peserta didik control group. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan uji independent t test, yang menghasilkan t<sub>hitung</sub> sebesar 2,503 dan t<sub>tabel</sub> sebesar 1,703. Hal ini menunjukkan bahwa t<sub>hitung</sub> > t<sub>tabel</sub>, artinya penggunaan e-LKPD pada treatment group dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas VII SMP Nurul Muttaqin dibandingkan dengan control group yang tidak menerapkan e-LKPD. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka e-LKPD yang dikembangkan dinyatakan memenuhi kriteria valid sebagai bahan ajar.</p>Budi WidiyaningsihDwi SulisworoSymasul Hidayat
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931347135910.31004/cendekia.v9i3.3971Penggunaan Model Problem Based Learning Berbantuan Genially terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Peserta Didik
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4137
<p>Kemampuan berpikir reflektif matematis ialah satu dari aspek kognitif penting yang krusial dimiliki oleh peserta didik. Tetapi pada aslinya, kemampuan ini masih dalah kategori rendah di kalangan peserta didik. Upaya untuk meningkatkan kemampuan ini mampu dilakukan melalui pengimplementasian model Problem Based Learning. Studi ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengidentifikasi pengaruh implementasi model Problem Based Learning pada kemampuan berpikir reflektif matematis peserta didik. Metode yang diterapkan ialah kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian yang dilaksanakan yaitu nonequivalent posttest-only control group. Data dikumpulkan dari hasil tes kemampuan berpikir reflektif matematis. Analisis data meliputi pengujian asumsi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya dilaksanakan uji independent sample t-test yang mendapatkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,039. Hal tersebut memperlihatkan bahwa H_0 ditolak dan H_a diterima. Singkatnya, penelitian ini membuktikan adanya perbedaan yang signifikan diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dapat diambil simpulan bahwa Problem Based Learning yang dibantu dengan Genially berpengaruh pada kemampuan berpikir reflektif matematis peserta didik.</p>Tami Ayu Khotimah ShofaryVepi ApiatiYeni Heryani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931360137110.31004/cendekia.v9i3.4137Pengaruh Digital Technology Approach Berbantuan GeoGebra terhadap Literasi Matematis Siswa
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4287
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi kebutuhan strategi pembelajaran untuk menggunakan teknologi digital yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan literasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh digital technology approach berbantuan GeoGebra terhadap literasi matematis siswa kelas X SMA Negeri 2 Siak Hulu. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Siak Hulu tahun pelajaran 2024/2025. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel kelas X.1 berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X.3 berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar pretest dan posttest. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan literasi matematis siswa menggunakan digital technology approach berbantuan GeoGebra dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh digital technology approach berbantuan GeoGebra terhadap literasi matematis siswa kelas X SMA Negeri 2 Siak Hulu.</p>Revika NofrianiSari Herlina
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931372138410.31004/cendekia.v9i3.4287Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Berbasis STEM dengan Bantuan Microsite S.id Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4353
<p>Kemampuan pemahaman konsep matematika menjadi suatu kompetensi yang harus dimiliki siswa, namun kenyataannya banyak yang masih mengalami kesulitan dalam menguasai konsep, khususnya di tingkat SMP. Hasil observasi di SMP Negeri 2 Tuban menunjukkan bahwa siswa kelas VIII cenderung pasif dalam pembelajaran dan kurang termotivasi, sehingga berdampak pada rendahnya pemahaman konsep matematika. Sehingga, dibutuhkan pembelajaran yang inovatif dan kontekstual untuk membantu siswa lebih aktif dan memahami materi secara bermakna. Dengan maksud mengetahui pengaruh Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan STEM dan didukung oleh microsite s.id terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa SMP. Dalam penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, yaitu pretest-posttest control group design. Sampel yang digunakan adalah siswa VIII A sebagai kelas eksperimen dan siswa VIII B sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan melalui tes untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh dengan . Karena nilai maka keputusannya H<sub>0</sub> ditolak. Ini menunjukkan terjadi perbedaan signifikan kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Perbedaan ini dikarenakan oleh penggunaan model PBL berbasis STEM dengan bantuan microsite s.id di kelas eksperimen, sementara variabel lain seperti guru, bahan ajar, dan instrumen tes relatif sama. Sehingga, dapat disimpulkan model tersebut berpengaruh positif pada kemampuan pemahaman konsep siswa SMP.</p>Lailatul MukarromahWarli Warli
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931385139510.31004/cendekia.v9i3.4353Pengaruh Model Pembelajaran Literasi Orientasi Kolaborasi dan Refleksi (LOK-R) Terhadap Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik SMP
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4367
<p>Kemampuan literasi numerasi peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah, sehingga diperlukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran Literasi, Orientasi, Kolaborasi, dan Refleksi (LOK-R) terhadap kemampuan literasi numerasi siswa kelas IX SMP. Penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group. Sebanyak 38 peserta didik dipilih secara acak ke dalam kelas eksperimen dan kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian berbasis indikator literasi numerasi. Analisis data dilakukan secara nonparametrik menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney U. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kelas eksperimen (dari 55,19 menjadi 78,00; Sig. = 0,000) dengan nilai N-Gain sebesar 0,51 (kategori sedang), sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan lebih rendah (dari 55,38 menjadi 63,46; Sig. = 0,000; N-Gain = 0,20). Uji Mann-Whitney juga menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelas (Sig. = 0,000). Dengan demikian, model LOK-R efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan model LOK-R pada pembelajaran matematika SMP serta pengembangan lebih lanjut pada materi atau konteks berbeda.</p>Risalatul MuawanahSurawan .
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931396140310.31004/cendekia.v9i3.4367Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Model Project-Based Learning dengan Media Pop Up pada Kelas V
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4482
<p>Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah Dasar masih rendah, terutama dalam memahami soal cerita dan bangun datar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan model <em>Project-Based Learning </em>(PjBL) berbantu media Pop-Up untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V SD. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 20 siswa kelas V SD Negeri Kuryokalangan 01. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes, kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 35% pada pra-siklus menjadi 55% pada siklus I, dan 80% pada siklus II. Rata-rata capaian indikator pemecahan masalah juga meningkat dari 68,6% pada siklus I menjadi 83% pada siklus II. Temuan ini membuktikan bahwa PjBL berbantu media Pop-Up mampu meningkatkan keterlibatan siswa, keterampilan berpikir kritis, serta pemahaman konsep bangun datar. Dengan demikian, model PjBL berbantu media Pop-Up efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sekolah dasar dan dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran inovatif di kelas.</p>Alicia FauziaAlicia Tia FauziaEka ZulianaDenni Agung Santoso
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931404141910.31004/cendekia.v9i3.4482Pengembangan Soal Numerasi Konteks Pesisir Pantai pada Materi Barisan dan Deret Bilangan
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4097
<p>Rendahnya kemampuan numerasi serta terbatasnya kesempatan siswa mengerjakan soal non-rutin menjadi hambatan dalam pembelajran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal numerasi dengan konteks pesisir Pantai yang dapat mengukur kemampuan numerik pada materi barisan dan deret. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4D dengan 4 tahapan yaitu <em>define, design, develop</em>, dan <em>disseminate</em>. Sebanyak 11 butir soal disusun terbagi menjadi pokok bahasan barisan dan deret arimatika dan geometri. Pengembangan soal melibatkan <em>expert judgement</em> dalam menentukan kompetensi yang harus diuji dan kesesuaian aspek materi, konstruksi, dan bahasa agar sesuai dengan standar kurikulum atau kompetensi yang diharapkan. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa soal numerasi telah memenuhi karakteristik soal numerasi dan dapat mengukur kemampuan numerik dengan konteks yang relevan dengan kondisi siswa pesisir pantai.</p>Husnul KhotimahBesse Intan Permatasari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931420143010.31004/cendekia.v9i3.4097Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik MTs Ditinjau dari Self-Concept
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4374
<p>Kemampuan representasi matematis sangat penting dalam memahami konsep dan menyelesaikan masalah, namun banyak peserta didik yang belum mampu merepresentasikan ide matematis secara optimal. Salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan tersebut adalah <em>self-concept</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan representasi matematis peserta didik MTs ditinjau dari tingkat self-concept mereka. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subjek tiga peserta didik kelas IX yang dipilih secara purposif mewakili kategori <em>self-concept</em> tinggi, sedang, dan rendah. Data dikumpulkan melalui angket <em>self-concept</em>, tes representasi matematis pada materi bangun ruang sisi lengkung, dan wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan <em>self-concept</em> tinggi mampu memenuhi seluruh indikator representasi (visual, simbolik, verbal) dengan baik. Peserta didik dengan <em>self-concept</em> sedang menunjukkan pemahaman yang cukup namun kurang dalam ketelitian dan kejelasan penjelasan. Sebaliknya, peserta didik dengan <em>self-concept</em> rendah mengalami kesulitan dalam seluruh aspek representasi. Temuan ini menegaskan bahwa <em>self-concept</em> berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam membangun dan mengomunikasikan ide matematis. Oleh karena itu, penguatan <em>self-concept</em> penting dalam pembelajaran matematika.</p>Eka Farida YantiRafiq BadjeberYulia Yulia
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931431144510.31004/cendekia.v9i3.4374Remediasi melalui Pendekatan Holistik untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Ekspresi Aljabar dengan Berbantuan Teman Sebaya
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/3993
<p>Berdasarkan data hasil uji coba di lapangan, ternyata masih banyak siswa yang terindikasi mengalami miskonsepsi hingga kesulitan pada sub materi ekspresi aljabar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi dan kesulitan siswa dalam memahami ekspresi aljabar serta mengevaluasi efektivitas pendekatan holistik dalam remediasi yang berbantuan teman sebaya. Pretest dilakukan kepada 32 siswa. dari 32 siswa, diambil 7 siswa sebagai subjek penelitian yang dianalisis berdasarkan jawaban <em>pretest</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah PTP (Penelitian Tindakan Pedagogik). Hasil <em>pretest</em> menunjukkan bahwa mayoritas siswa mengalami miskonsepsi dan kesulitan dalam menyelesaikan soal berbentuk cerita. Setelah dilakukan remediasi dengan pendekatan holistik yang melibatkan tutor teman sebaya, hasil <em>posttest</em> menunjukkan adanya peningkatan dalam pemahaman siswa hingga memperoleh hasil yang lebih baik. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 5 soal, miskonsepsi dan kesulitan dapat diperbaiki pada soal 1, 3, 4, dan 5, Adapun pada pemahaman konseptual di soal 2, masih perlu ditingkatkan kembali. Remediasi ini tidak hanya memperbaiki kesalahan konsep, tetapi juga meningkatkan keaktifan serta semangat siswa ketika proses pembelajaran. Oleh karena itu, pendekatan holistik berbantuan teman sebaya efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap ekspresi aljabar, serta mendorong keterlibatan sosial di dalam kelas.</p>Yulita YulitaSugiatno Sugiatno
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-042025-09-04931446146010.31004/cendekia.v9i3.3993Membandingkan dan Menganalisis Homeschooling dan Sekolah Umum: Memecahkan Masalah Matematika Pecahan
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4269
<p>Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis pemecahan masalah matematika bilangan pecahan terhadap siswa yang <em>homeschooling</em> dan sekolah umum. Pemecahan masalah pecahan merupakan keterampilan yang sangat penting karena merupakan salah satu dasar dalam sistem operasi hitung bilangan bulat yang sangat mempengaruhi proses penyelesaian masalah matematika di kemudian hari. Kemudian perbandingan <em>homeschooling</em> dan sekolah negeri kurang dieksplorasi karena orang tua dan lingkungan kurang menyadari pentingnya pengaruh keterampilan pemecahan masalah matematika anak usia sekolah antara mereka yang menerima pembelajaran di <em>homeschooling</em> dan sekolah negeri. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan permasalahan berkaitan dengan pemecahan masalah bilangan pecahan kepada 20 orang siswa yang belajar di rumah dan 20 orang siswa yang belajar di sekolah umum. Selanjutnya dilakukan analisis cara belajar siswa dari kedua sekolah yang berbeda dan berbagai faktor yang mempengaruhi perbedaan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika bilangan pecahan. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif untuk mengumpulkan informasi dan wawasan yang mendalam tentang pembelajaran matematika yang diperoleh siswa di <em>homeschooling</em> dan sekolah umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara siswa menyelesaikan soal matematika pecahan berbeda antara <em>homeschooling</em> dan sekolah umum karena adanya perbedaan metode dan kurikulum yang diterapkan, sehingga capaian pembelajaran yang diperoleh siswa yang diajarkan oleh kedua sekolah ini juga berbeda. Penelitian selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang menyebabkan adanya perbedaan konsep penyelesaian soal pecahan. Secara khusus konsep yang digunakan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan pecahan juga berbeda antara siswa yang belajar di <em>homeschooling</em> dan sekolah umum.</p>Vingky Zulfa AsriaRini Hardiyanti AliLica Perta Juliyas Muharni
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-172025-09-17931461147210.31004/cendekia.v9i3.4269Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Berbasis Education for Sustainable Development (ESD) pada Materi Aritmetika Sosial Kelas VII SMP
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4358
<p>Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki siswa, namun berbagai studi menunjukkan masih rendahnya capaian siswa Indonesia pada aspek ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Pekanbaru berbasis Education for Sustainable Development (ESD) pada materi aritmetika sosial. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek seluruh siswa kelas VII tahun ajaran 2024/2025. Data dikumpulkan melalui tes uraian, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa (26 dari 32 siswa) termasuk kategori rendah, hanya mampu mengidentifikasi unsur soal dan memahami pertanyaan, tetapi kesulitan merumuskan model matematis, menghitung, dan menyimpulkan jawaban. Siswa kategori sedang mampu membuat model dan perhitungan, namun kurang teliti, sedangkan siswa kategori tinggi dapat memenuhi seluruh indikator secara sistematis. Analisis konteks ESD memperlihatkan siswa lebih mudah menyelesaikan soal sosial (rata-rata 5,62) dibanding soal lingkungan (5,28) dan ekonomi (4,48). Dengan demikian, pembelajaran matematika perlu dikembangkan secara variatif, kontekstual, dan berbasis ESD agar siswa tidak hanya terampil berhitung, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, serta peka terhadap persoalan sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam kehidupan nyata.</p>Nur HafizahIndah WidiatiSari HerlinaReni Wahyuni
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-172025-09-17931473148310.31004/cendekia.v9i3.4358Pengaruh Model Cooperative Learning Berbasis Mind Mapping Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X MAPN 4 Medan
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/4336
<p>Pemahaman konsep merupakan kemampuan kognitif yang terjadi secara tidak langsung dalam memperoleh pemahaman terhadap suatu konsep dan teori. Meskipun demikian, pemahaman konsep matematika siswa masih sederhana. Tujuan studi ini ialah untuk menguji bagaimana siswa kelas X di MAPN 4 Medan berhasil memahami konsep matematika setelah berpartisipasi dalam model pembelajaran kooperatif berbasis pemetaan pikiran. Para peneliti dalam studi kuantitatif ini mempergunakan desain “Non-Equivalent Control Group”, pendekatan penelitian quasi eksperimen. Pengambilan cluster random sampling dipergunakan sebagai strategi pengambilan sampel penelitian. Peneliti membagikan pretest dan posttest sebagai sarana pengumpulan data. Kelompok kontrol melihat peningkatan rata-rata dalam pemahaman konseptual hanya 0,183 poin, sedangkan kelompok eksperimen melihat peningkatan rata-rata 0,572 poin, menempatkan mereka dalam kategori buruk dalam penelitian ini. Temuan ini dapat dikonfirmasi dengan melihat temuan pengujian hipotesis, dengan memperlihatkan nilai signifikansi 0,000 <0,05. Jadi, H<sub>0</sub> tidak diterima dan H<sub>α</sub> diterima, memperlihatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas X MAPN 4 Medan dipengaruhi oleh model cooperative learning berbasis Mind Mapping.</p>Irda Auliya Hadi LubisEka Khairani HasibuanRusydi Ananda
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-09-172025-09-17931984149410.31004/cendekia.v9i3.4336