Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemecahan Masalah Open-Ended Berdasarkan Teori Wallas Ditinjau dari Adversity Quotient
Abstract
Proses berpikir kreatif siswa dapat diketahui dengan cara memberikan siswa masalah open-ended. Penyelesaian soal open-ended memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan atau kesulitan biasa disebut dengan Adversity Quotient (AQ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa climber, camper, dan quitter dalam pemecahan masalah open-ended. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi angket ARP, tes open-ended, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa climber melakukan keempat tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap eliminasi, dan tahap verifikasi. Siswa camper hanya melakukan tiga tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, dan tahap eliminasi. Siswa quitter hanya melakukan dua tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan dan tahap inkubasi, sedangkan tahap eliminasi tidak dapat terpenuhi karena hanya dilakukan pada salah satu dari yang ditanyakan pada soal.
Downloads
References
Eugene Sadler-Smith. (2015). Wallas’ Four-Stage Model of the Creative Process: More Than Meets the Eye? Creativity Research Journal, 27(4), 342–252. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10400419.2015.1087277?scroll=top&needAccess=true&role=tab
Fauziyah, I. N. L., Budi U., & Henny. (2013). Proses berpikir kreatif siswa kelas x dalam memecahkan masalah geometri berdasarkan tahapan wallas ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, 1(1), 75–89.
Haryanti, Y. D., & Saputra, D. S. (2019). Instrumen Penilaian Berpikir Kreatif Pada Pendidikan Abad 21. Jurnal Cakrawala Pendas, 5(2), 58–64. https://doi.org/10.31949/jcp.v5i2.1350
Hasanuddin, M., & Lutfianto, M. (2018). Ketrampilan Berpikir Kreatif Siswa Sma Berdasarkan Tahapan Wallas Dalam Memecahkan Masalah Program Linear Ditinjau Dari Adversity Quotient (Aq). JIPMat, 3(1), 37–43. https://doi.org/10.26877/jipmat.v3i1.2123
Huriyah, N. M. (2017). Proses Berpikir Kreatif Siswa Sma Dalam Memecahkan Masalah Matematika Open- Ended Ditinjau Dari Kemampuan Matematika. MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(6), 49–56.
Marliani, N. (2015). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(1), 14–25. https://doi.org/10.30998/formatif.v5i1.166
Nasution, E. Y. P. (2017). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pendekatan Open Ended. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 3(2), 1–15.
Nurjannah, N. (2020). Proses Berpikir Kreatif Siswa Smp Berdasarkan Tahapan Wallas Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Adversity Quotient (Aq). JTMT : Journal Tadris Matematika, 1(1), 7–13. https://doi.org/10.47435/jtm.v1i1.391
Priyastutik, S., Suhendri, H., & Kasyadi, S. (2019). Pengaruh Kemandirian dan Konsep Diri terhadap Pemecahan Masalah Matematika Siswa. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 4(1), 1. https://doi.org/10.30998/jkpm.v4i1.2826
Putri, Y. D. L., Sutriyono, & Pratama, F. W. (2019). Analisis Proses Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau Dari Gaya Kognitif Berdasarkan Teori Wallas. Jurnal Karya Pendidikan Matematika, 6(1), 71. https://doi.org/10.26714/jkpm.6.1.2019.71-84
Rispandi, M., & Usman, M. R. (2020). Profil Proses Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Wallas Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Makassar. Jurnal MathEdu (Mathematic Education Journal), 3(3), 67–80. http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/2141
Saida, N., & Ismail, I. (2020). Proses Berpikir Kreatif Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah Soal Pisa Ditinjau Dari Gaya Belajar Global-Analitik. MATHEdunesa, 9(1), 9–14. https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v9n1.p9-14
Siswono, T. Y. E. (2016). Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif sebagai Fokus Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika (Senatik 1), 11–26.
Siswono, T. Y. E., Rosyidi, A. H., & Surabaya, U. N. (2005). Menilai Kreativitas Siswa dalam Matematika. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika FMIPA Unesa.
Stoltz, P. G. (2007). Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. PT. Grasindo.
Sunandi, & Supratman. (2019). Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Adversity Quotient Berdasarkan Model Wallas. Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers, (Pp. 552-561).
Takahashi, A. (2008). Communication As a Process for Students To Learn Mathematical. Depaul University, 1(2), 1–7.
Wulandari, J. A., & Siswono, T. Y. E. (2021). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemecahan Masalah dengan Konteks Covid-19. Jurnal Tadris Matematika, 4(1), 15–30. https://doi.org/10.21274/jtm.2021.4.1.15-30
Yanti, A. P., & Syazali, M. (2016). Analisis Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika berdasarkan Langkah-Langkah Bransford dan Stein ditinjau dari Adversity Quotient. Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 63–74. https://doi.org/10.24042/ajpm.v7i1.132
Copyright (c) 2023 Dhanar Dwi Jatmiko, Lutfi Andriana, Didik Sugeng Pambudi, Dinawati Trapsilasiwi, Saddam Hussen

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.